PENGARUH LATIHAN PASSING BERPASANGAN DAN KONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA GENERASI MUDA KUTAI KARTANEGARA USIA 10-12 TAHUN

Penulis

  • Tri Nugroho IKIP PGRI KALTIM
  • Muhamad Rohadi IKIP PGRI KALTIM

Kata Kunci:

Latihan Passing Perpasangan, Latihan Kontrol, dan Passing Bawah

Abstrak

Melalui penulisan ini ingin mendeskripsikan bahwa latihan passing berpasangan dan kontrol memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan passing bawah. Untuk mencapai prestasi maksimal dalam cabang olahraga sepak bola, dibutuhkan komponen kondisi fisik yang menunjang sesuai karakteristinya, yaitu latihan passing berpasangan dan kontrol. Bertolak dari itu, maka penulis ingin mengetahui: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara passing berpasangan dan kontrol terhadap kemampuan passing bawah?. Populasi penelitian ini adalah siswa sekolah sepakbola (SSB) Generasi Muda sebanyak 40 atlet putra. Dari jumlah tersebut yang dipakai sebagai sampel sehingga menjadi 40 atlet putra, dengan menggunakan teknik total sampling (sampel diambil secara keseluruhan). Jenis penelitian ini yang digunakan adalah eksperimen dengan pola M-G (Mathced-Group Design) yaitu sebelum eksperimen dilakukan mathcing antara kelompok latihan passing berpasangan dan kelompok latihan kontrol. Selanjutnya data yang diperoleh dari penelitian dianalisis menggunakan t-tes. Hasil perhitungan statistik diperoleh latihan passing berpasangan dari t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, pada taraf signifikansi 5 % dari derajat kebesaran (d.b) 20-1 = 19 (7.760 > 2.021) dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa latihan passing berpasangan terhadap kemampuan passing bawah Siswa Sekolah Sepakbola Generasi Muda Kutai Kartanegara usia 10-12 tahun. Sedangkan hasil perhitungan statistik diperoleh latihan kontrol dari t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, pada taraf signifikansi 5 % dari derajat kebesaran (d.b) 20-1 = 19 (7.758 > 2.021) dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa latihan kontrol terhadap kemampuan passing bawah Siswa Sekolah Sepakbola Generasi Muda Kutai Kartanegara usia 10-12 tahun. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada sekolah sepak bola (SSB) dan pelatih apabila ingin membina dan melatih passing bawah dapat digunakan dengan latihan passing berpasangan.

 

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-04-22

Terbitan

Bagian

Artikel