STUDI PENDAHULUAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI SISWA SMA BERBASIS UAPAC+SE
Kata Kunci:
Keterampilan Pemecahan Masalah, Keterampilan MetakognisiAbstrak
Dalam rangka memahami keterampilan pemecahan masalah sangat diperlukan keterampilan metakognisi seperti procedural knowledge, declarative knowledge, condicional knowledge, planning, monitoring, dan evaluating. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan pemecahan masalah dan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah pada mata pelajaran fisika siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Samarinda. Populasi sampel penelitian berjumlah 116 siswa yang dikelompokkan berdasarkan hasil tes prestasi fisika sebanyak 40 soal, terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: kelompok atas 32 orang siswa (28%), kelompok menengah 61 orang siswa (53%), dan kelompok bawah 23 orang siswa (20%). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan bentuk penelitian berupa studi kasus. Indikator keterampilan pemecahan masalah, terdiri atas: Understanding the problem, Analysis of the problem, Planning, Application the plan, Controlling & Self Evaluation (UAPAC+SE) yang telah dikembangkan oleh Heler (1992) (Caliscan, 2010). Sedangkan metakognisi menggunakan indikator Metacognitive Awareness Inventory (MAI) yang dikembangkan oleh (Schraw & Dennison, 1994) and Junior MAI (Jr. MAI) (Sperling et al., 2002). Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa rata-rata keterampilan pemecahan masalah siswa kelompok atas (68%) kategori tinggi, siswa kelompok menengah (34%), dan siswa kelompok bawah (33%) kategori rendah. Sedangkan rata-rata keterampilan metakognisi adalah siswa kelompok atas (66%) kategori tinggi, siswa kelompok menengah (36%), dan siswa kelompok bawah (33%) kategori rendah.