Manajemen Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Berbasis Agama Islam di SMA IT Granada Samarinda

Penulis

  • Imam Nawawi Program Pascasarjana Universitas Mulawarman
  • Nurlaili Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajeman Universitas Mulawarman
  • Abd. Wahab Syahrani

Kata Kunci:

Manajemen, Pendidikan Karakter.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pendidikan karakter dalam Kurikulum Berbasis Agama Islam di SMA IT Granada Samarinda. Proses analisis data dimulai dari menganalisis semua data dari wawancara dan dokumentasi dilanjutkan dengan mengadakan reduksi data, penyajian data ke dalam tabel dan verifikasi data untuk membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pendidikan karakter dilakukan melalui 3 proses. Pertama, menentukan tujuan pendidikan karakter. Kedua, menyusun program atau kegiatan sekolah. Ketiga, mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam semua mata pelajaran, kegiatan terprogram dan kegiatan ekstrakurikuler; (2) Pengorganisasian berdasarkan SK Kepala Sekolah yaitu dengan menetapkan kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan penanggung jawab kegiatan atau program; (3) Pelaksanaan pendidikan karakter diwujudkan melalui 2 proses. Pertama, praktik (kegiatan harian, mingguan, bulanan, insidental; kegiatan pembelajaran; program sekolah; dan kegiatan ekstrakurikuler). Kedua, metode pelaksanaan (pembiasaan, keteladanan, spontanitas, pengkondisian, dan penghargaan dan pembinaan); (4) Supervisi pendidikan karakter dilakukan oleh wakil kepala sekolah dan tim berbasis kepala sekolah dengan pengawasan langsung selama proses kegiatan, pembinaan SDM, serta system pelaporan setiap satu minggu sekali dalam rapat. (5) Evaluasi pendidikan karakter melalui tertulis (buku jurnal, catatan penilaian, raport) dan tidak tertulis (pengamatan perilaku siswa); (6) Faktor penghambat adalah keterbatasan kontrol sekolah pasca pandemi covid 19, pengaruh media, kurangnya pemahaman sebagian guru tentang sekolah islam terpadu, keragaman karakter siswa dan sebagian siswa yang sulit diatur. (7) sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya dukungan dari pemerintah dan Yayasan, sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana yang lengkap, kegiatan yang terprogram, rasa kekeluargaan yang tinggi, dan dukungan dari seluruh warga sekolah, orang tua/wali, dan masyarakat sekitar.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-12-11

Terbitan

Bagian

Artikel